https://jovas.polindra.ac.id/index.php/jovas/issue/feedJournal of Vocational Health Science2025-01-20T04:28:33+00:00Suci Nurjanahsucinurjanah@polindra.ac.idOpen Journal Systems<p>The Journal of Vocational Health Science is an Open Access Scientific Journal published by the Nursing Study Program, Politeknik Negeri Indramayu. This Journal is a peer-reviewed journal that publishes original articles in all areas of nursing, public health, medical science, biomedical technology, and biomedical technology laboratory. Journal of vocational Health Science started published quarterly per volume. </p> <p><strong>Nursing and Medical Science :</strong> Psychiatric nursing, maternity, medical surgical nursing, community nursing, emergency nursing, intensive nursing, pediatric nursing, gerontology nursing, management nursing, and family nursing. </p> <p><strong>Public Health :</strong> Epidemiology, health education and promotion, health behavior, occupational health, and safety. </p> <p><strong>Biomedical Technology :</strong> Medical Electronics Engineering Technology and Biomedical Informatics.</p> <p><strong>Biomedical Technology Laboratory :</strong> Microbiology, immunology, parasitology, and clinical chemistry.</p>https://jovas.polindra.ac.id/index.php/jovas/article/view/30Perbedaan Serum dan Plasma EDTA yang Langsung Diperiksa dan Ditunda 1 dan 2 Jam Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah2025-01-20T04:28:33+00:00Paulina Rosa Evriartirosa19oke@gmail.comSari Artauli Lumban Toruansari.artauli@gmail.com<p><strong>Background</strong>: Serum and plasma are obtained after separating the liquid part of the blood cells through a centrifugation process. Before being separated, blood cells will use the glucose found in serum and plasma to maintain their viability. </p> <p><strong>Purpose</strong>: Therefore, a study was conducted to determine the effect of delayed separation of serum and plasma on reducing glucose levels. </p> <p><strong>Methods</strong>: Blood samples obtained from research subjects were divided into 2 groups (EDTA and without anticoagulants). Each group was divided into 3, for the 1st tube the serum and plasma were immediately separated, the 2nd tube was delayed 1 hour and the 3rd tube was delayed 2 hours. All samples were measured for glucose levels using the GOD-PAP method.</p> <p><strong>Results</strong>: The data obtained was tested for its hypothesis with the Repeated Anova test (95% CI). The results showed that the mean serum and plasma glucose levels that were directly examined were 94.8 ± 7.3 mg/dl and 97.48 ± 7.8 mg/dL, which were delayed 1 hour 87.7 ± 7.6 and 92.81 ± 7.79 mg/dL and delayed 2 hours by 81.7 ± 8.03 and 89.3 ± 7.7 mg/dL. Statistical test results showed a significant value (p: 0.000) for differences in blood glucose levels between serum and plasma EDTA which were immediately separated and delayed 1 and 2 hours and p value: 0.059 for differences in serum and plasma glucose levels.</p> <p><strong>Conclusion</strong>: It can be interpreted that serum and plasma EDTA glucose levels are not different, but the length of time the delay in separation of serum or plasma from blood cells affects the decrease in glucose levels.</p>2024-12-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Vocational Health Sciencehttps://jovas.polindra.ac.id/index.php/jovas/article/view/45Media Edukasi Leaflet terhadap tingkat Pengetahuan Mahasiswa tentang Makanan Sehat dan Bergizi2025-01-13T03:50:48+00:00taniataniamardatilah11@gmail.comCici Andayanicicihandayani2000@icloud.comHanna Clarisa Simanjuntakhanna.clarissa2005@gmail.comIsmi Nurfajriyahisminurfajriyah68@gmail.comRhiska Ainul Zannahrhiskazannah@gmail.comRizqiyah Triyanirizqiyahtriyani@gmail.comSuci Nurjanah S.Kep., Ns., M.Kep7rhiskazannah@gmail.com<p>Gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang makanan dan bagaimana hal itu memengaruhi kesehatan tubuh. Status gizi adalah keadaan tubuh yang dihasilkan dari konsumsi makanan dan zat gizi dalam jangka waktu lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang makanan sehat dan bergizi. Metode penelitian ini terdapat populasi terdiri dari mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu yang belajar di jurusan Teknik Mesin, Teknik Informatika, dan Teknik Pendinginan dan Tata Udara. Sampel penelitian ini berjumlah 35 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan desain kuesioner dengan metode eksperimen dengan soal pre-test dan post-test tertutup. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi sebelum dan sesudah membaca leaflet. Dalam penelitian analisis data dilakukan menggunakan uji paired t-test. Hasil sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (57,1%) dan dari jurusan Teknik Mesin (42,9%). Sebelum intervensi, hanya 5,71% siswa yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi tentang makan sehat. Setelah intervensi, 94,27% siswa menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan mereka yang signifikan (p<0,001). Dalam pengujian validitas chi-square menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik dengan nilai p sebesar 0,363. Kesimpulan, intervensi edukasi berbasis Leaflet efektif meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang makanan sehat dan bergizi. Informasi yang diberikan melalui leaflet dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan kebiasaan makan sehat bagi pelajar untuk hidup sehat.</p> <p>Nutrition is the study of food and how it affects the health of the body. Nutritional status is the state of the body that results from the consumption of food and nutrients over a long period of time. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of students about healthy and nutritious food. This research method has a population consisting of Indramayu State Polytechnic students studying in the Mechanical Engineering, Informatics Engineering, and Refrigeration and Air Conditioning Engineering departments. The sample of this study amounted to 35 students selected using purposive sampling technique. This study uses a questionnaire design with an experimental method with closed pre-test and post-test questions. Data were collected through questionnaires filled out before and after reading the leaflet. In the study, data analysis was carried out using paired t-test. The results of most respondents were male (57.1%) and from Mechanical Engineering majors (42.9%). Before the intervention, only 5.71% of students had a high level of knowledge about healthy eating. After the intervention, 94.27% of students showed a significant increase in their knowledge which was significant (p<0.001). The chi-square validity test showed a statistically significant difference with a p value of 0.363. In conclusion, Leaflet-based educational interventions are effective in improving students' knowledge about healthy and nutritious food. Information provided through leaflets can be an effective tool to increase awareness and healthy eating habits for students to live a healthy life. <br>Keywords: Leaflet education; Nutrition knowledge; Healthy food; College students.</p>2024-12-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Vocational Health Sciencehttps://jovas.polindra.ac.id/index.php/jovas/article/view/49Efektifitas Komunikasi Sbar Antar Perawat Dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien Di Klinik Az-Zainiyah Probolinggo 2024-12-17T05:44:38+00:00Husnul Khotimah Suyonohusnulkhotimah@unuja.ac.id<div class="page" title="Page 2"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Pelatihan komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) dalam praktik perawatan klinis, dengan fokus pada peningkatan kualitas koordinasi tim, keselamatan pasien, serta komunikasi dengan pasien dan keluarga. Purpose: Penelitian ini bertujuan untuk mengetetahui pemahanan perawat dan keterapilan perawat dalam mengguanakan komunikasi SBAR.</p> <p>Metode yang digunakan adalah pre-test dan post-test yang mengukur pemahaman dan Keterampilan perawat dalam menerapkan komunikasi SBAR. Responden mengikuti sesi presentasi dan praktik yang melibatkan simulasi dan role-playing untuk memungkinkan perawat berlatih menggunakan SBAR dalam situasi klinis yang berbeda. Evaluasi dilakukan terhadap lima domain, yaitu Penggunaan Komunikasi SBAR dalam Praktik Perawatan, Dampak SBAR terhadap Koordinasi Tim, Pengaruh SBAR terhadap Keselamatan Pasien, Kualitas Komunikasi dengan Pasien dan Keluarga, serta Implementasi dan Konsistensi Penggunaan SBAR. Sample penelitian ini ada 25 sample.</p> <p>Hasil analisis data menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam semua domain setelah pelatihan. Untuk menganalisis data tersebut, digunakan uji ANOVA berulang (repeated measures ANOVA) dengan tingkat kepercayaan α = 0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test pada setiap domain, yang mengindikasikan peningkatan pemahaman dan keterampilan perawat dalam menggunakan komunikasi SBAR setelah pelatihan.</p> <p>Pelatihan SBAR ini efektif dalam meningkatkan kualitas komunikasi antar perawat serta meningkatkan keselamatan pasien di Klinik Az-Zainiyah. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan program pelatihan serupa di fasilitas kesehatan lain untuk meningkatkan kualitas perawatan dan keselamatan pasien.</p> </div> </div> </div>2024-12-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Vocational Health Sciencehttps://jovas.polindra.ac.id/index.php/jovas/article/view/48Studi Fenomenologi: Pengalaman 5 Momen Hand Hygiene Perawat di Ruang Asoka RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo2025-01-17T01:37:57+00:00Diana Agustina Sawaridianaagustin.nurse@gmail.comHusnul Khotimahhusnulkhotimah@unuja.ac.idSri Astutik Andayaniastutikandayani@unuja.ac.id<p>Pengalaman dapat diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami, dijalani atau dirasakan, baik yang sudah lama maupun yang baru saja terjadi. Di bangsal rawat inap penyakit dalam, seorang perawat dianggap patuh dalam penerapan <em>hand hygiene</em> jika melaksanakannya dalam enam langkah dan 5 momen. Namun, rendahnya kepatuhan perawat terhadap konsep <em>hand hygiene</em> lima momen dapat mengakibatkan tingginya penyebaran <em>Healthcare Associated Infections</em> (HAIs) di rumah sakit. Tujuan dari penelitian progresif ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam menerapkan konsep <em>hand hygiene</em> lima momen di ruang rawat inap bedah RSUD Waluyo Jati. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode <em>purposive</em> sampling dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang pengalaman <em>hand hygiene</em> lima momen perawat di ruang Asoka RSUD Waluyo Jati. Lima partisipan dipilih berdasarkan kriteria penelitian dan telah jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada partisipan. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Fenomenologi Interpretatif (IPA). Penelitian ini mengidentifikasi 5 tema yaitu: 1) Perawat mengetahui tentang 5 momen <em>hand hygiene</em>, 2) Perawat tidak melaksanakan 5 momen <em>hand hygiene</em> sesuai yang dianjurkan, 3) Hambatan dalam penerapan 5 momen <em>hand hygiene</em>, 4) Situasi yang sering menyebabkan perawat tidak melaksanakan 5 momen <em>hand hygiene</em>, 5) Harapan perawat dalam peningkatan penerapan 5 momen <em>hand hygiene</em>. Hasil penelitian ini didukung dengan fakta bahwa perawat di ruang rawat inap Asoka belum mengetahui 5 momen <em>hand hygiene</em>.</p>2024-12-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Vocational Health Sciencehttps://jovas.polindra.ac.id/index.php/jovas/article/view/39Analisis Kebiasaan Makan dan Status Gizi Mahasiswa2024-07-16T06:54:46+00:00Nurul Uswatun Hasanahchristyangeliana95@gmail.com<p>Masa remaja sangat membutuhkan zat gizi lebih tinggi karena pertumbuhan fisik dan perkembangan yang terjadi saat peralihan dari masa anak- anak ke masa remaja. perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan remaja mempengaruhi asupan maupun kebutuhan gizi. Kebiasaan makan pada remaja berkaitan dengan mengonsumsi makanan yang mencakup jenis makanan, jumlah makanan, frekuensi makanan, distribusi makanan dan cara memilih makanan. Kebiasaan makan yang tidak sehat terbentuk karena seringnya kebiasaan remaja jajan di luar rumah yang akan mempengaruhi status gizi remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebiasaan makan dan status gizi pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode observasi, dengan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 responden. Pengambilan sampel dengan <em>Quota Sampling</em>. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner <em>Adolescent Food Habits Ceklis (AFHC), </em>pengukuran berat badan menggunakan <em>bathroom schale </em>dan tinggi badan menggunakan <em>microtoise</em><em>.</em></p>2024-12-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Vocational Health Science